Apa itu
Solid State Drive (SSD)?
SSD (Solid State Drive) adalah sebuah media penyimpanan yang
menggunakan integrated circuit (IC) yang dirakit sebagai memory untuk menyimpan
data secara presisten. Ini sangat berbeda dengan magnetic disk seperti hard
disk atau floppy disk yang menggunakan komponen elektromekanis yang disana
terdapat disk atau platter yang berputar dan head yang bergerak untuk membaca
dan menulis pada disk menggunakan gelombang elektromagnetik.
SSD merupakan hal yang baru dalam sejarah komputer. Yang
berawal dari impian untuk memiliki media penyimpanan data yang tidak bergerak
dengan teknologi seperti bubble flash memory yang sekarat di tahun 80-an. Flash
memori yang ada sekarang ini secara logis memiliki ide yang sama. Chip flash
memori yang menyimpan data yang tidak memerlukan tenaga konstan untuk menjaga
data tersebut disimpan.
Perangkat SSD pertama dimulai ketika netbook mulai berkembang
pada tahun 2000-an. Pada tahun 2007, OLPC XO-1 menggunakan sebuah SSD
berkapasitas 1 GB. Kemudian ada Asus Eee PC seri 700 dengan SSD 2 GB sebagai
media penyimpanan utamanya. Chip SSD pada OLPX XO-1 dan Asus Eee PC kelas
low-end tertanam langsung pada motherboard.
Seiring berkembangnya perangkat netbook dan ultraportable
lainnya dalam hal kapabilitas, kapasitas SSD meningkat dan kemudian
di-standarisasi dengan form factor notebook 2,5 inci. Sehingga konsumen dapat
dengan mudah mengganti HDD lama dengan SSD baru. Kemudian form factor baru
muncul, yaitu SSD yang berbentuk seperti DIMM pada Apple Macbook Air. Namun,
sekarang ini SSD lebih banyak diproduksi dalam bentuk 2,5 inci. Kapasitas
penyimpanan maksimal yang dicapai sekarang ini hingga 1 TB, yang tidak
diragukan lagi akan terus berkembang seiring dengan waktu.
SSD juga memiliki fungsi yang sama seperti HDD. Namun, data
tidak disimpan pada lapisan magnetik. Melainkan pada chip-chip memori flash
yang saling terhubung. Chip-chip itu bisa saja tertanam secara permanen pada
motherboard, kartu PCI/PCIe, atau pada kotak yang bentuknya seperti HDD. Chip flash memori ini berbeda dengan chip yang ada pada USB thumb drive (UFD) dalam hal tipe dan kecepatan. Chip flash memori pada SSD memiliki kecepatan dan reliabilitas yang lebih tinggi daripada UFD. Dengan kapasitas yang sama, harga SSD jauh lebih mahal daripada UFD.
Komponen utama dari SSD adalah
controller dan memory untuk menyimpan data. Sejak saat pertama dibuat SSD
menggunakan DRAM volatile memory(masih tergantung listrik untuk mempertahankan
data) namun sejak 2009 digunakan NAND flash non-volatile memory(tidak
tergantung listrik untuk mempertahankan data).
Komponen-Komponen SSD :
Komponen-Komponen SSD :
1. Controller
Controller
yang terdapat pada SSD berfungsi untuk menjembatani komponen memory NAND pada
SSD dengan komputer. Controller adalah sebuah embedded processor yang
menjalankan kode firmware. Controller menjadi faktor penting yang memperngaruhi
peforma SSD. Fungsi-fungsi yag dilakukan oleh controller diantaranya Error
correction (ECC), Wear leveling, Bad block mapping, Read scrubbing and read
disturb management, Read and write caching, Garbage collection, Encryption.
2. Memory (Flash Memory-based)
Sebagian
besar pabrikan menggunakan non-volatile NAND flash memory dalam pembuatannya,
karena lebih murah dibanding DRAM dan mampu mempertahankan data tanpa supply
daya terus menerus, dan menjamin data tetap presisten walau daya mendadak mati.
Flash memory memang lebih lambat dibanding DRAM dalam hal kecepatan akses.
SSD yang lebih murah biasanya menggunakan flash
memory tipe multi-level cell (MLC), yang lebih lambat dan kurang dapat
diandalkan dibandingkan flash memory tipe single-level cell (SLC).
Perbedaan keduanya :
Perbedaan keduanya :
1. MLC dapat menyimpan 4 keadaan atau state atau 2
bit per sel memori, sehingga kepadatan data tinggi, oleh karena itu juga
menghasilkan banyak error, kecepatan penulisan data yang lebih rendah dan
konsumsi daya tinggi namun harganya lebih murah harganya dibanding SLC.
2. SLC
dapat menyimpan 2 keadaan atau state atau 1bit per sel memori, kecepatan baca
dan tulis data lebih cepat, konsumsi daya rendah dan daya tahan sel memori
tinggi, tapi mahal.
3.
DRAM-based
SSD
yang menggunakan DRAM memfokuskan pada kecepatan akses data yang ultra.
SSD yang menggunakan DRAM biasanya menggunakan baterai inernal atau AC/DC
adapter dan sistem back-up strorage, untuk mempertahankan presistensi data
selama tidak ada listrik dari sumber listrik luar. Jika listrik padam maka
baterai menyediakan tenaga selama penyalinan data dari RAM ke back-up storage.
Saat listrik kembali hidup, informasi disalin kembali ke RAM dari back-up
storage dan SSD melanjutkan operasi tadi(ini sama halnya dengan fungsi
Hibernate pada sistem operasi).
4. Cache atau Buffer
SSD
Flash memory-based umumnya menggunakan DRAM kapasitas kecil sebagai cache
seperti pada Hard Disk. Data yang sering digunakan akan tetap ada di cache
selama drive beroperasi. Setelah tidak ada operasi data akan hilang. Tetapi
sebuah pabrikan kontroler SSD, SandForce tidak menggunakan DRAM cache dalam
designnya, tetapi tetap bisa mencapai performa tinggi.
5. Battery atau Super Capacitor
Komponen
lainnya yang meningkatkan peforma SSD yaitu kapasitor atau baterai. Ini
diperlukan untuk menjaga integritas data sehingga data dalam cache dapat
disalin ke drive ketika listrik padam. Ada beberapa yang tetap menyimpan data
dalam cache sampai listrik hidup kembali. Baterai atau super capasitor sangat
dibutuhkan oleh SSD dengan memory flash tipe MLC karena data sangat rentan
korup jika listrik padam, namun untuk SSD dengan memory flash tipe SLC, masalah
korup data tidak ada, dan memang kebanyakan tidak dilengkapi baterai dan super capasitor.
6. Host Interface
Antar
muka terhubung pada kontroler dan menghubungkan mermory-memory SSD dengan
komputer host, seperti Serial ATA, Serial Attached SCSI (SAS) (umumnya
digunakan di server), PCI Express, Fibre Channel (hanya digunakan server), USB,
Paralel ATA (IDE) (kebanyakan telah diganti dengan SATA), (Paralel) SCSI
(kebanyakan diganti dengan SAS, pada 2004 ada SCSI-base SSD).
SEMOGA BERMANFAAT!!!!!!!
No comments:
Post a Comment